Hadiri Acara Maulid di Nurul Jadid, Habib Jindan Bin Novel Isi Ceramah Tentang Pentingnya Ilmu Yang Bersanad

nuruljadid.net – Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan isi ceramah pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Minggu (15/10/2023) malam. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan santri, ratusan tamu undangan dari kalangan alumni, wali santri dan simpatisan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam awal ceramahnya, Habib Jindan Bin Novel menyampaikan bahwa Nabi Muhammad adalah Nur (cahaya) sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT.

“Wahai Nabi, sesungguhnya kami utus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi peringatan. Memberikan kabar gembira kepada mereka yang beriman yang ikut kepada Nabi Muhammad, memberikan peringatan kepada mereka yang menyimpang, yang bermaksiat. Dan Kami utus engkau sebagai Da’i (orang yang mengajak manusia ke jalan Allah, dengan izin Allah).” tutur beliau.

Nabi Muhammad, Habib Novel melanjutkan, berdakwah dengan izin. sepertihalnya kita ketika akan mengendarai alat transportasi yang memiliki izin mengemudi berbeda-beda, mau jadi Dokter, praktek juga harus izin, kalau tidak brati mal praktek namanya. Begitu pula dengan dakwah, harus ada izin. Nabi Muhammad mendapatkan izinnya dari Allah SWT. Sedangkan kita numpang izin kepada izinnya Nabi Muhammad. Namun beliau memberikan izin dakwahnya dengan syarat, yakni harus bersanad atau bersumber dari Nabi Muhammad SAW. mulai dari cara berkomunikasi, metode dakwah, pemahaman nash agama dan lainnya.

“Barang siapa yang berbicara tentang Al-Qur’an memakai pendapatnya, tidak memakai sanad. Pemahamannya sendiri, bukan pemahaman yang bersanad, mengarang sendiri, maka bersiap untuk kursinya di neraka (masuk neraka).

Dalam akhir ceramahnya, Habib Jindan menyampaikan pembelaan yang harus dilakukan oleh para santri kepada saudara muslim yang terkena musibah ialah dengan menyibukkan diri dalam belajar, menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, berdakwah, menjaga adab kepada guru, birrul walidain, hadir pengajian, bangun malam, sholat jamaah, sholat duha, menjaga adab dan sunnahnya Rasulullah, dan mendoakan saudara-saudara kita. Itu adalah sebaik-baiknya peran yang bisa kita jalankan disaat ini untuk membela agama.

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *