Halaqah Alumni Nasional: Merajut Kebersamaan dan Menguatkan Sanad Perjuangan
berita.nuruljadid.net– Dalam upaya mempererat tali silaturahmi dan memperkuat sanad perjuangan, Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) menggelar Halaqah Alumni Nasional di Aula 1 PPNJ pada Jumat (14/03). Acara yang dihadiri lebih dari 150 alumni ini tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga menjadi forum strategis untuk membahas berbagai persoalan yang tengah dihadapi para alumni, terutama yang bergerak di bidang politik.
Ketua P4NJ Pusat, Kiai Junaidi Mu’ti, dalam sambutannya menyoroti fenomena perpecahan di kalangan alumni akibat perbedaan pandangan, khususnya di dunia politik. Ia menilai bahwa konflik yang kerap terjadi harus segera diselesaikan agar tetap terjalin ukhuwah Islamiyah di antara sesama alumni.
“Kami ingin membentuk komunitas alumni, terutama bagi mereka yang bergerak di dunia politik, agar tidak lagi terjadi perpecahan akibat perbedaan pandangan. Setiap tahun, kita menyaksikan konflik yang berulang di kalangan alumni, dan ini harus kita akhiri dengan kebersamaan,” ujarnya.
Menurutnya, musibah terbesar bagi umat Islam bukanlah kebencian dari kaum non-Muslim, melainkan permusuhan di antara sesama Muslim. Oleh karena itu, ia mendorong terbentuknya komunitas alumni berbasis profesi yang saat ini telah memiliki delapan asosiasi. Komunitas tersebut diharapkan dapat menjadi kekuatan besar dalam memajukan pesantren dan memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat.
Kiai Zuhri Zaini: Dakwah Harus Ditegakkan dengan Akhlakul Karimah
Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kiai Zuhri Zaini, menyampaikan arahan kepada para alumni yang hadir. Ia menegaskan pentingnya silaturahmi sebagai jalan untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup.
“Silaturahmi adalah kunci keberkahan. Jika ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya terus menjalin silaturahmi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kiai Zuhri menyoroti citra Islam yang kerap mendapat stigma negatif di mata dunia. Menurutnya, Islam adalah agama yang mulia, namun pandangan buruk yang berkembang di Barat muncul akibat perilaku sebagian umat Islam yang tidak mencerminkan nilai-nilai luhur ajaran Islam itu sendiri.
“Tugas kita adalah mengamalkan Islam dengan benar, khususnya dalam menjunjung tinggi akhlakul karimah. Keindahan Islam harus tercermin dalam perilaku kita, bukan hanya dalam ucapan,” tegasnya.
Kiai Zuhri juga mengingatkan alumni bahwa tugas dakwah tidak hanya menjadi kewajiban para kiai atau muballigh, tetapi juga dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
“Dakwah bukan hanya dengan lisan, tetapi juga melalui tindakan dan keteladanan. Seorang santri harus mampu melanjutkan perjuangan para masyayikh dengan menyebarkan ilmu dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Halaqah Alumni Nasional ini diharapkan menjadi momentum bagi para alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk merajut kembali kebersamaan, memperkuat peran di masyarakat, serta melanjutkan perjuangan para ulama dengan semangat persatuan dan persaudaraan.
Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!