kh zuhri zaini kuliah tamu bibit samad rianto

Sambutan KH. Moh. Zuhri Zaini Pada Kuliah Umum Bersama Irjen Pol. (Purn.) Dr. Bibit Samad Rianto

Ketua satgas Dana Desa, Samad Bibit Rianto, mengisi kuliah tamu di aula IAINJ, Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu (14/10/2017). Hadir pada kuliah tamu tersebut Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid M.Ag, Pengasuh PP Nurul Jadid, KH Zuhri Zaini.

Dalam kesempatan tersebut Kiai Zuhri berharap pengajian (red. kuliah tamu) kita menjadi amal ibadah dan ilmu yang bermanfaat. Manfaat artinya bisa diamalkan, bukan hanya sekedar tahu. Sebab kalau tidak di amalkan justru bisa menjadi beban atau bumerang.

“Jadi kita tahu misalnya korupsi itu haram menurut bahasa agama atau sebuah tindakan kejahatan kriminal, tapi kita tidak mengamalkannya, malah korupsi. Ini tidak bermanfaat,” jelas Kiai Zuhri saat memberikan sambutan Kuliah Tamu.

Disamping itu juga ilmu yang kita dapatkan semoga bisa menjadi ilmu yang barokah. Barokah ini artinya tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bisa membenahi atau memperbaiki lingkungan kita.

Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid ini juga menyampaikan tiga kejahatan yang menjadi ancaman bangsa Indonesia. Ancaman pertama yakni adanya terorisme, kelompok-kelompok radikal dan separatisme.

“Kenyataan hari ini banyak sekali kelompok-kelompok radikal yang ingin merubah negara ini. Padahal NKRI sudah final, harga mati. Ini merupakan kesepakatan dari pendahulu kita yang tidak perlu di otak atik lagi,” terang Kiai Zuhri

Kemudian ancaman kedua menurut Kiai Zuhri adalah narkoba. Maraknya penggunaan narkoba pada generasi bangsa, secara tidak langsung akan mengakibatkan keroposnya bangsa kita. “Sebab anak-anak kita yang sekarang adalah pemimpin masa depan,” tambah beliau.

Di samping kedua ancaman tersebut, adalah korupsi. Salah satu penyebabnya adalah membudayanya perilaku koruptif di Indonesia. Jika ada tindakan koruptif, justru di anggap wajar. Padahal perilaku koruptif bisa mengakibatkan rusaknya sendi-sendi kehidupan, mulai kehidupan ekonomi, politik dan hukum bahkan sudah mulai masuk ranah pendidikan.

“Oleh karena itu, semoga kita sebagai kader pesantren bisa menjadi garis terdepan untuk mencegah semua ancaman tersebut. Jangan sampai pesantren ketularan penyakit-penyakit seperti itu, terutama terorisme, narkoba dan korupsi,” pungkas Kiai Zuhri (Rizky)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *