Untuk Penanggulangan Degradasi Nasionalisme, PP. Nurul Jadid ikutkan 18 Santrinya ke Sekolah Kebangsaan
nuruljadid.net – Dalam rangka pendidikan mental generasi muda Indonesia, 18 santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dari unsur Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di masing masing lembaga pendidikan tingkat menengah mengikuti Sekolah Kebangsaan bersama TNI AL yang diprakarsai oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) NU dengan TNI Angkatan Laut.
Kegiatan ini diselenggarakan di Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (red. singk = Puslatdiksarmil Kobangdikal) Juanda Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari sejak tanggal 21 hingga 22 Desember 2017.
Saat dihubungi melalui selulernya, Imam Syafi’i menyampaikan bahwa “Sekarang ini banyak faham – faham ideologi yang tidak sesuai dengan pancasila dan karakter bangsa, yang dalam hal ini mulai menyerang dengan faham ideologi – ideologi lain (red. Radikal dan intoleran) yang menyerang para pelajar. Oleh karena itu kegiatan ini tujuannya adalah untuk mengisi pemahaman mereka yang belum terisi dengan pemahaman kelompok – kelompok yang radikal itu. Tapi bagi mereka yang sudah punya basic, justru bisa semakin meningkatkan nasionalisme mereka sekaligus kebangsaannya.” Cakapnya sebagai Ketua Panitia Pelaksana kegaitan Sekolah Kebangsaan bersama TNI AL.
“hasil survey belakangan ini agak (baca: hampir,red) memprihatinkan. Sebagian kalangan pelajar anak muda menyetujui adanya tentara islam dan jihad. Dan ada pula sebagian mereka yang tidak setuju dengan hal itu. Misalnya, tidak boleh mengucapkan hari raya kepada orang lain ini (baca: pemeluk agama lain,red) “kan bahaya”. Benih – benih toleransi seperti itu bisa menjadi benih kekerasan radikal” imbuhnya.
Selain itu, Bapak Imam Syafi’i juga menyampaikan alasan mengapa memilih pengurus OSIS sebagai bidikan utama dalam kegiatan ini.
“alasan kenapa kami memilih OSIS sebagai peserta sekolah kebangsaan ini karena mereka untuk sementara ini adalah pemimpin di sekolah mereka masing masing. Dan pada akhirnya mereka akan menjadi pemimpin dimasa mendatang. Mudah – mudahan hasil dari sekolah ini bisa diimplementasikan dengan baik di sekolah mereka masing masing karena mereka adalah pemimpin sekolah.” Ujar Bapak Imam Syafi’i yang sekaligus menjabat sebagai Pimred JTV dengan menghela nafas.
Kegiatan ini juga mendapatkan respon positif dari Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid.
“Dengan kegiatan ini kita berharap ada ikhtiar untuk terus memperkokoh semangat kebangsaan dikalangan pelajar, yang semenjak reformasi ini kurang mendapat porsi perhatian dari berbagai pihak. Lebih – lebih bagi kalangan santri pesantren sebagai pelopor dan perintis penghayatan kebangsaan” dawuh beliau saat dihubungi via seluler. (Qz)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!