Temu Kangen Alumni, PBDNJ Bahas Masa Depan

nuruljadid.net – Dalam rangka mempererat hubungan silaturrahim dengan pengurus senior, Perguruan Bela Diri Nurul Jadid atau yang lebih dikenal dengan PBDNJ hari ini (25/12) mengadakan kegiatan temu kangen alumni yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 alumni senior dan pengurus aktif PBDNJ. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memikirkan perkembangan PBDNJ kedepannya. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua PBDNJ, Ahmad Febrianto.

“pada kesempatan kali ini, saya berharap agar para senior dapat memberikan arahan dan pencerahan kepada kami terutama pengurus PBDNJ yang aktif untuk terus melakukan pembenahan dan perkembangan kedepan. Agar PBDNJ juga bisa memberikan sumbangsi besar kepada PP. Nurul Jadid” ujar Febri (sapaan akrab Wakil Ketua Umum PBDNJ) dalam sambutannya.

Tak hanya itu, Febri juga menyampaikan bahwa belajar pencak silat bukan hanya sekedar untuk belajar bela diri saja, namun dengan aktif di PBDNJ kita juga bisa mempelajari bagaimana caranya berorganisasi dengan baik.

Diakhir sambutannya, Febri yang aktif di PBDNJ sejak tahun 2005 menyampaikan bahwa “dengan aktif di PBDNJ bagaimana kita bisa melestarikan budaya bangsa dalam hal bela diri (pencak silat)”

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari kalangan alumni PBDNJ terutama dari Bapak Maryo. Dalam sambutannya, Bapak Maryo memberikan apresiasi yang tinggi kepada pengurus aktif PBDNJ. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan beliau dalam sambutannya siang hari ini (25/12).

“terimakasih kepada pengurus aktif PBDNJ yang sampai detik ini masih memberikan yang terbaik untuk PBDNJ sehingga PBDNJ masih tetap eksis dijaman sekarang” cakap Bapak Maryo mengawali sambutannya.

Tak hanya menyampaikan apresiasi saja, Bapak Maryo juga mengulas sejarah berdirinya PBDNJ di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang didirikan oleh Alm. KH. Abdul Haq Zaini. Hal itu bertujuan agar PBDNJ dapat terus berkembang dan lebih eksis lagi kedepannya.

“Harapan saya selaku alumni adalah bagaimana aliran aliran yang selama ini dipelajari agar terus dikembangkan dengan baik bahkan PBDNJ dapat menambah aliran lagi untuk dipelajari contohnya tapak seroyong, tapak suci dsb” ujar Bapak Maryo. (Qz)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *